Adab Makan dan Minum dalam Islam

Adab Makan dan Minum dalam Islam - Pernahkah kalian bertanya pada diri kalian, ‘apa cara makanku udah bener?’ Kalau tidak, tahu nggak tentang adab makan dan minum yang baik itu seperti apa?

Adab itu apa?

Sederhananya, adab itu sama seperti aturan tak tertulis atau etika. Jadi, kalau kalian tidak beradab dalam makan dan minum, kalian sama saja tidak beretika.

Berikut akan saya paparkan sedikit penjelasan tentang adab makan dan minum menurut pandangan Islam. Oh iya, saya tidak lampirkan hadist atau ayat al-Quran dalam tulisan ini  karena menurut saya itu perlu pemahaman dan penjelasan lebih mendalam yang mana saya merasa tidak mampu untuk itu.

ADAB SEBELUM MAKAN DAN MINUM

1. Mencuci kedua tangan

Hal ini dilakukan supaya tangan kita bersih. Jadi, ketika kita makan, tidak ada kuman atau bakteri atau plankton atau cacing besar Alaska yang ikut ke dalam mulut. Intinya untuk kebersihan dan kesehatan kita juga.

2. Mencuci mulut atau berkumur

Langkah yang satu ini juga perlu diambil supaya kita sehat. Kenapa? Mungkin kalian pernah denger ada jutaan bakteri di mulut seorang manusia. Dari jutaan bakteri itu, ada yang baik dan ada yang jahat. Wow kan? Memang wow, tapi bukan itu poinnya. Intinya, untuk menghindari termakannya bakteri jahat yang ada di mulut, jadi kita kurangi bakteri jahat tersebut dengan berkumur. Nah, setelah berkumur, jangan ditelan, tapi dibuang. Kalo ditelan, ya sama aja bohong.

3. Membaca basmallah dan doa

Budayakan berlaku baik, itu inti dari poin yang satu ini. Kalau kita dapat sesuatu, biasakan berterima kasih dan bersyukur. Dengan mengucap basmallah menandakan kalau kita bukanlah manusia barbar yang tidak kenal terima kasih dan kasih sayang. Kalau tidak hafal doa makan dan minum, basmallah saja cukup. Yang penting doa dengan hati yang tulus, supaya kita jadi manusia yang lebih beretika dan tidak lupa darimana dan dari siapa makanan dan minuman yang kita konsumsi itu berasal. Itu aja dulu.

ADAB KETIKA MAKAN DAN MINUM

1. Makan dan minum sambil duduk

Selain karena etika, hal ini juga ternyata dianjurkan karena itu dapat membantu proses pencernaan makanan dan minuman yang kita konsumsi. Saya lupa tahu ini darimana, yang jelas makan dan minum sambil duduk memang sudah terbukti membantu proses pencernaan. Tolong jangan tanya saya ‘gimana bisa?’ atau pertanyaan semacamnya. Kalau nggak percaya, silahkan riset sendiri.

2. Tidak bicara saat makan

Kalau yang satu ini saya kurang ngerti kaitannya dengan etika itu apa, tapi kalau dari segi kesehatan sedikitnya saya tahu. Kenapa kita nggak boleh bicara saat makan? Karena kalau kita bicara, nanti kita bisa tersedak dan batuk-batuk. Saya pernah ngalamin kalau yang satu ini. Lagi ngomong, “Udah ini pasti si Mak Lampir terb~uhuk-uhuk!” tiba-tiba batuk itu ganggu. So, don’t do a stupid thing like I did.

3. Makan dengan tenang dan tidak tercecer

Kalau lagi makan, nggak perlu buru-buru kaya orang yang takut nggak kebagian. Santai aja kaya di pulau, selow kaya di pantai gitu loh. Kalau buru-buru nanti makanannya tercecer kemana-mana. Satu hal yang nggak baik dari makanan yang berceceran adalah mubadzir (sia-sia) yang mana itu nggak baik dan nggak akan pernah baik.

Hal lain yang nggak baik dari makanan yang berceceran adalah kasian yang ngeberesin. Belum tentu kan kita beres-beres lepas makan? Kalaupun iya kita ngeberesin, buang-buang tenaga namanya kalau harus ngambilin remeh makanan yang tercecer dimana-mana. Think smart!

4. Tidak berlebihan

Mungkin kawan pernah denger pepatah tua, ‘Makan sebelum lapar, berhenti makan sebelum kenyang!’ Maknanya, makan dan minumlah sesuai kadar perut. Nggak usah terlalu rakus untuk menghabiskan semuanya dalam satu waktu makan. Sehat nggak, gembrot iya! Inget aja kalau sesuatu yang berlebihan itu tidak baik dan tidak akan pernah baik.

5. Tidak mencela makanan tapi boleh memuji

Anggap aja kalau makanan itu seperti manusia, punya perasaan, punya hati. Kalau kalian punya pacar terus kalian bilang ke pacar kalian kalau baju yang pacar kalian pake itu jelek atau wajahnya tidak manusiawi, apa yang akan pacar kalian rasakan? Bagaimana kemungkinan responnya? Negatif, kan? Nah, begitupun dengan makanan dan minuman. Meskipun mereka bukanlah makhluk hidup, tapi mereka tetep bisa merespon perlakuan kita, manusia.

Salah satu buktinya adalah yang dilakukan oleh seorang profesor dari Jepang terhadap air. Saya lupa nama profesornya, tapi ada kok. Dia terkenal. Nah, dia melakukan riset tentang air. Hasil penelitiannya menunjukkan ketika air dicela atau diberi kata-kata negatif lalu dibekukan, bentuk kristal esnya jelek sedangkan yang dipuji dan diberi kata-kata positif bentuk kristal esnya cantik.

Terlebih, hal itu juga merupakan bagian dari etika. Kalau di daerah saya ada istilah, ‘dipoyok tapi dilebok!’ yang kurang lebih artinya ‘diejek tapi dimakan juga!’ Jangan sampe gitu, ya?

6. Mengambil makanan yang dekat

Alasan kita harus mengambil makanan yang dekat terlebih dahulu berkaitan dengan etika dan estetika. Etika karena kalau kita mencoba mengambil makanan yang jauh terlebih dahulu kita akan terlihat tidak sabaran dan takut kehabisan. Selain itu, kalau kita mengambil makanan yang jauh terlebih dahulu, itu juga dapat menimbulkan pemikiran bahwa makanan yang ada di dekat kita itu tidak enak atau tidak layak dimakan sehingga pada akhirnya orang akan ikut-ikutan tidak memakannya. Sayang kan makanannya?

Estetika karena kalau kita mencoba mengambil makanan yang jauh terlebih dahulu, kita mungkin akan mengambil posisi dimana badan menutupi beberapa makanan yang ada di dekat kita sehingga menghalangi orang lain yang ingin mencicipi makanan yang kita tutupi dengan badan kita tersebut. Intinya, let’s play elegant!

7. Tidak nambah kecuali diizinkan

Mungkin hal ini masih ada kaitannya dengan yang saya bilang sebelumnya. Sesuatu yang berlebihan itu tidak baik dan tidak akan pernah baik. Kalau kita lagi makan-makan bersama keluarga dan ternyata kita masih lapar dan ingin nambah, mintalah izin ke orang yang lebih tua atau pemilik rumah (kalau kita sedang makan di rumah orang lain). Itu menunjukkan kalau kita orang yang mengerti adab.

Memang tidak salah kalau kita langsung mengambil makanan/minuman tersebut. Tapi coba kalian posisikan diri kalian sebagai orang yang menerima tamu. Apa yang akan kalian rasakan ketika orang yang bertamu meminta izin pada kalian dengan sopannya ketika hendak melakukan sesuatu di rumah kalian? Pasti kalian merasa senang dan tenang, kan? Nah, itu tujuannya.

8. Ambil makanan dari pinggir bukan dari tengah

Kalau kita mengambil suatu makanan, usahakan tidak mengambilnya dari tengah, tapi coba dari pinggirnya. Mau itu kue, sup, nasi, cemilan atau apapun, coba ambil dari pinggir. Alasan pertama adalah supaya rapih. Kalau kita melihat  nasi yang tengahnya kosong tapi sisi-sisinya penuh, pasti timbul pertanyaan di kepala kita ‘what to the happen?’ iya nggak sih? Saya nggak tahu apa ini akan berpengaruh pada keseimbangan dunia atau nggak, tapi tidak ada salahnya untuk dicoba.

ADAB SETELAH MAKAN DAN MINUM

1. Membaca hamdallah dan doa

Memulai dengan yang baik, akhiri dengan yang baik pula. Kan sebelum makan kita sudah membaca doa, akan lebih baik bila kita menutup sesi makan dengan doa juga. Minimal ucapkanlah hamdallah tanda kita mensyukuri apa yang sudah masuk ke perut kita dan berharap semoga apa yang telah kita makan dan minum menjadi sesuatu yang positif bagi diri. Asik!

2. Mencuci tangan

Ini menurut saya tidaklah wajib. Kenapa? Karena tidak setiap saat kita makan menggunakan tangan langsung. Ada kalanya kita makan menggunakan alat makan seperti sendok, garpu, bahkan pisau. Tapi, kalau memang kita menggunakan tangan untuk makan, maka jangan lupa untuk cuci tangan. Supaya kita tidak dikenal jorok karena tangan yang pecah-pecah karena kerak nasi.

3. Membersihkan dan mencuci peralatan makan

Salah satu etika ketika kita makan bersama adalah membersihkan peralatan makan. Jangan pernah berfikiran kalau bersih-bersih adalah tugas perempuan. Bukan! Itu etika, apalagi ketika kita makan di tempat orang. Jangan jadi orang yang kurang ajar dengan membiarkan pemilik rumah untuk beres-beres sendiri. Meskipun sang pemilik rumah bilang, ‘gapapa’, bukan berarti kita jadi leha-leha. Bantulah sedikitnya dengan mengangkatkan piring-piring, atau apalah. Tunjukkan kalau kita itu berterima kasih atas jamuan makan yang diberikan.

Itulah sedikit yang bisa saya jelaskan tentang Adab Makan dan Minum dalam Islam. Pemapanran saya tersebut saya jelaskan berdasarkan pengetahuan saya dan tanpa dalil apapun. Saya harap penjelasan saya tersebut bisa diterima dan membantu kawan-kawan menjadi pribadi yang lebih kenal etika. Well, at least this writing could be my personal reminder. I hope this writing is useful and see you in the next writing!


Artikel ini sepenuhnya terinspirasi dari Instagram @AssalamPolban
Nisfa Nurfadilah Rachmaniar
Halo, saya Nisfa. Saya adalah pengelola dari Ninura, sebuah online shop yang sekaligus media informasi dan hiburan melalui beberapa anak situsnya. Salam kenal, dan semoga betah di Ninura.

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter