Belajar Tentang Engagement dan Pengaruhnya untuk Blog

Belajar Tentang Engagement dan Pengaruhnya untuk Blog - Beberapa waktu lalu saya membuat sebuah status di Facebook yang berisi tentang curhatan saya mengenai perbedaan Blogger dulu dan Blogger sekarang. Lalu, tanpa saya sadari, postingan saya tersebut mendapat cukup banyak respon. Dari cerita singkat itulah saya berinisiatif menulis artikel ini.

Kali ini saya mau membahas tentang engagement dan pengaruhnya untuk blog dilihat dari beberapa aspek. Tanpa basa-basi lagi, mari kita mulai pembahasannya.

Daftar Isi

  1. Daftar Isi
  2. Apa itu engagement?
  3. Manfaat engagement
  4. Jenis engagement
    1. Real Engagement
    1. Fake Engagement
  5. Contoh Engagement
  6. Cara mendapatkan real engagement

Apa itu engagement?

Untuk mengawali pembahasan ini, mari kita mulai dengan definisi atau pengertian dari Engagement itu sendiri. Dalam bahasa Inggris, engagement artinya 'a formal agreement to get married' atau status resmi untuk dua orang yang memutuskan untuk menikah. Kalau dalam bahasa Indonesia, bisa diartikan tunangan.

Tapi, apakah itu definisi yang dimaksud? Tentu bukan. Menurut Sotrender, engagement di internet dapat disama artikan dengan interaksi dimana pengguna internet merespon atas suatu konten atau informasi yang dibagikan.

Jadi, kita sepakati dulu ya engagement yang mau kita bahas disini itu apa.

Manfaat engagement

Kalau bicara soal fungsi dari adanya engagement itu sendiri, menurut saya pribadi nih, ada beberapa keuntungan yang bisa diperoleh, diantaranya:

  • Dari segi konten kreator, semakin banyak respon dan interaksi, pasti kreator merasa senang. Yakin deh!
  • Dari segi bisnis, semakin banyak respon dan interaksi yang terjadi, menandakan bahwa konten tersebut 'hidup' dan punya nilai jual.
  • Dari segi SEO, semakin banyak engagement yang terjadi di suatu konten, menambah nilai konten tersebut di mata SEO dan memungkinkan dia untuk masuk pageone hasil pencarian.

Apakah hanya itu saja? Nggak dong. Untuk seorang blogger yang hidup dari iklan yang disediakan oleh Ad Networks seperti Google AdSense, engagement akan sangat membantu karena orang yang berinteraksi di blog kita berkemungkinan besar tertarik ke blog kita dan mungkin akan datang lagi dan lagi ke blog kita.

Kalau seperti itu, berarti semakin banyak dan sering orang yang engage di blog kita, maka semakin besar pula kemungkinan iklan di blog kita di click oleh pengunjung. Terus, nambah deh saldo kita di Google AdSense.

Apa masih ada lagi? Saya rasa sih ada, cuma saya nggak kepikiran aja. Siapa tahu kamu punya tambahan poin tentang manfaat engagement ini? Boleh tulis di kolom komentar ya biar nanti saya update kontennya.

Jadi, kalau ditanya soal fungsi atau manfaat engagement itu sendiri, secara singkat saya bakal bilang BANYAK.

Jenis engagement

Perihal jenis-jenis engagement ini kalau dikategoriin bisa jadi banyak tergantung aspek mana yang mau dilihat. Tapi, saya pribadi akan mengkategorikan engagement ini ke dalam 2 tipe saja, yaitu REAL ENGAGEMENT dan FAKE ENGAGEMENT.

Real Engagement

Real engagement adalah interaksi yang terjadi antara konten dari si konten kreator dan pengguna/ pengunjung. Real engagement ini bisa dilihat dari respon seperti apa yang diberikan oleh si pengguna/ pengunjung. Kalau respon yang diberikan relevan dengan konten atau sesuai konteks, maka bisa dibilang kalau respon itu adalah Real Engagement.

Fake Engagement

Kebalikan dari Real Engagement adalah Fake Engagement, yaitu interaksi atau respon dari pengunjung atau pengguna yang seringkali tidak sesuai dengan konten atau konteks bahasan. Contoh sederhananya adalah komentar BOT yang spamming link. Biasanya link-link judi, togel, situs porno itu sering banget muncul di kolom komentar blog. Itu adalah salah satu contoh dari fake engagement.

Siapa yang biasanya melakukan fake engagement ini? Biasanya fake engagement ini dilakukan oleh BOT yang secara otomatis menanam komentar berisi link ataupun dari orang-orang yang ingin mempromosikan blog atau usahanya dengan memberi komentar seadanya dan menyisipkan link disana. Itu juga berlaku untuk para backlink hunter yang masih percaya kalau menyisipkan link di kolom komentar itu bisa mendongkrak performa SEO blognya. Padahal? Kita bahas tentang SEO ini lain waktu.

Apa dampaknya? Menurut pengalaman saya pribadi ya, kalau dapet fake engagement itu rasanya sedih dan entah kenapa kalau baca komentar yang nggak tulis sepenuh hati (emang karena mau ngomentarin konten) itu ketauan aja, gitu. Dan percaya atau nggak, buat blogger yang content-oriented (ngeblog buat konten) ketika konten mereka di spam comment itu mereka kecewa banget loh.

Itu pengalaman pribadi saya aja siih. Bisa jadi kita berbeda, tapi saya yakin kalau karya kalian dihargai, kalian akan lebih seneng ketimbang ngelihat iklan kalian di klik. Mungkin"

Contoh Engagement

Supaya bisa lebih paham tentang engagement itu apa, silahkan kamu perhatikan screenshot-an saya berikut ini.

Itu adalah screenshot dari salah satu postingan saya yang isinya saya curhat (seperti yang saya bilang di awal). Bisa dilihat kan bagaimana reaksi/ respon yang saya dapat di postingan tersebut? Mungkin nggak terlalu masif, tapi percaya deh. Nggak ada unsur UANG disitu, saya nggak dapet keuntungan sepeserpun dari engagement itu. Tapi, ada keuntungan lain yang saya dapet, KEBAHAGIAAN.

Waktu saya dapet respon sebegitu banyak (buat saya angka 100+ itu banyak), saya merasa dihargai atas apa yang sudah saya buat. Dan secara tidak langsung, itu juga membuat saya semakin bersemangat untuk menulis. Sungguh luar biasa, bukan? Ini seriusan loh, bukan sok-sok-an.

Mungkin ada yang sependapat, mungkin ada juga yang nggak sepaham.

Untuk blogger yang content-oriented kaya saya, interaksi/ respon/ komentar dari orang lain adalah sebuah mood-booster. Sedangkan untuk yang money-oriented, CTR di blog mereka tinggilah yang membuat mereka bahagia.

Tapi saya masih percaya, bahkan blogger yang money-oriented pun akan merasa senang ketika kontennya dapat real engagement dari users-nya.

Cara mendapatkan real engagement

Untuk mendapatkan real engagement, maka konten yang dibuat harus memuat salah satu nilai berikut:

  • Trending topic/ Hot Issue
  • Interactive Delivery
  • In-depth explanation
  • Related to audience

Kamu bisa coba masukin salah satu nilai di atas atau mengkombinasikan beberapa nilai-nilai di atas agar konten yang kamu buat bisa mendapatkan engagement dari users/ pengunjung. Adapun penjelasan untuk tiap-tiap poin di atas secara sederhana adalah seperti ini:

Trending topic/ Hot Issue

Kamu bisa coba manfaatin topik yang lagi trending dan coba buat konten seputar hal tersebut. Contohnya, pada saat saya menulis artikel ini, lagi viral tentang isu Video Skandal Gisel. Coba kamu bahas topik itu. Nggak perlu kamu share link download videonya. Kamu bisa kasih perspektif, ulasan, sekedar info terbaru tentang isu tersebut, terus kamu share ke sosmed. Percaya atau nggak cara seperti ini terbukti masih WORKS.

Sayangnya cara ini perlu dukungan CLICK BAIT baik itu di judul ataupun di thumbnail gambar. Tanpa dukungan ini, akan sulit buat kamu menarik orang untuk minimal baca dulu konten kamu.

Interactive Delivery

Untuk mendapat engagement, kamu bisa menggunakan bahasa yang sedikit 'talkative' seperti halnya ngobrol dengan teman. Ini berlaku untuk kamu yang menulis di blog. Sering banget saya menemukan blogger-blogger yang menulis penyebutan ke audience-nya dengan kata 'Anda'. Sungguh formal sekali!

Dari situ saya pun langsung bisa menilai kalau si yang nulis di blog itu adalah Money-oriented Blogger.

Apakah salah? Ya nggak! Cuma, kalau semua blogger menjadi sebaku, sekaku, dan seformal itu, apa bedanya blog dengan portal berita?

Kamu bisa coba buat konten yang interaktif dengana coba bertanya sesuatu dan minta pendapat audience di kolom komentar yang mana kayanya udah jarang dilakukan oleh para blogger sekarang.

In-depth Explanation

Jadi seorang blogger bukan berarti nggak boleh bahas topik-topik yang berat dan serius. Sekali waktu boleh aja kok, bahkan harus! Tapi, ketika menulis konten yang 'serius', pastiin kamu menulis secara mendalam topik tersebut. Jangan seadanya! Kalau seadanya, ya yang baca juga bakal ngerespon semaunya.

Bahkan mungkin nggak akan ngasiah respon sama sekali.

Ketika membahas sesuatu yang 'serius' coba konsep dulu tulisannya. Buat dulu coret-coretan untuk draft awalnya. Apa saja yang mau dibahas, darimana referensinya sehingga audience bisa merasa cukup dengan membaca tulisan kamu saja dan bersedia bertanya kalau sekiranya ada yang nggak dipahami oleh si audience.

Related to Audience

Untuk poin yang satu ini mungkin sesuai dengan screenshot-an saya di atas. Coba buat sesuatu yang relate ke orang lain. Contohnya: curhatan saya yang ngebahas tentang blogger dulu dan sekarang dimana banyak orang-orang (blogger lama) yang merasa nostalgia dengan membaca tulisan saya. Dan karenanya, mereka pun memberikan komentar mereka, ada yang menambahkan poin yang sekiranya kurang, ada yang malah curhat juga, ada yang ngajak kenalan. Pokoknya responnya banyak dan beragam.

Mungkin segitu aja yang bisa saya bahas tentang engagement ini. Kurang dan lebihnya mohon maaf. Tak terasa ketika saya lihat di jumlah word di Microsoft Word, ternyata saya sudah menulis 1000++ kata untuk artikel ini.

Untuk menutup artikel ini, izinkan saya bertanya:

  1. Kamu blogger yang content-oriented atau money-oriented?
  2. Kamu seneng nggak kalau konten yang kamu buat diberi feedback sama orang?

Jawab yaa"

Terima kasih sudah berkenan membaca, semoga artikel ini ada manfaatnya dan sampai jumpa di tulisan saya lainnya.

Nisfa Nurfadilah Rachmaniar
Halo, saya Nisfa. Saya adalah pengelola dari Ninura, sebuah online shop yang sekaligus media informasi dan hiburan melalui beberapa anak situsnya. Salam kenal, dan semoga betah di Ninura.

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter