Apa itu nomophobia?
Dari kepanjangannya pun kita bisa ketahui bersama bahwa nomophobia adalah adalah perasaan takut atau cemas ketika tidak memegang handphone. Phobia ini adalah istilah psikologi yang baru ditemukan di zaman modern sekarang ini. Mungkin kita tidak menyadarinya kalau kita merupakan salah satu yang mengidap phobia ini.Ciri-ciri nomophobia
Oke, jujur saya belum membaca tentang phobia ini lebih jauh. Tapi, beberapa ciri dasar yang dapat dengan mudah diidentifikasi adalah dengan cara menanyakan, “Kalau handphone-mu ketinggalan, apa yang akan kamu lakukan?”Normalnya, orang yang ditanya seperti itu akan merespon dengan jawaban: “Ya sudah!” atau respon-respon lain yang serupa yang maknanya kurang lebih adalah tidak apa beraktivitas sehari tanpa telepon genggam.
Tapi, untuk orang-orang yang mengidap kelainan nomophobia, mereka akan merasa khawatir, cemas dan memilih untuk menunda aktivitas mereka dan kembali ke rumah untuk mengambil handphone mereka.
Padahal, tanpa handphone pun kita masih bisa hidup dengan normal dan beraktivitas secara biasa. Sayangnya, prinsip hidup seperti ini tidak berlaku bagi orang-orang yang mengidap nomophobia.
Penyebab nomophobia
Kemudahan. Ya Kemudahan. Handphone menawarkan beribu kemudahan kita perlu akui itu. Tapi, kemudahan ini juga bisa menjadi boomerang bagi kita yang belum siap menyikapinya. Orang yang sudah terlanjur terlena dengan kemudahan akses yang diberikan oleh kemajuan teknologi akan semakin malas dan berketergantungan. Saat kita sudah mengandalkan handphone untuk setiap hal yang kita lakukan, pada saat itulah tahap pertama dari nomophobia menjangkit anda.Dampak nomophobia
Tidak perlu teori yang bermacam-macam untuk menjelaskan dampak buruk/negatif dari phobia yang satu ini. Ketika anda sudah terjangkit phobia ini, maka anda menjadi orang yang tidak bisa hidup tenang. Setiap saat tangan anda harus menggenggam kotak kecil yang terkoneksi dengan internet tersebut.Terlebih, ketika kita sudah terkena nomophobia ini, kita akan selalu merasa cemas. Pernah dengar istilah generasi merunduk? Nah, kita akan jadi lebih buruk daripada sekedar generasi merunduk tersebut. Kita akan selalu menggenggam si kotak kecil dan melihatnya setiap saat. Padahal nggak ada chat dari siapapun, padahal belum ada notifikasi apapun, tapi mata dan tangan kita akan terus-terusan ingin membuka handphone dan melihat isinya walaupun isinya itu-itu saja.
Dampak terburuk yang bisa terjadi adalah tindakan panik dari orang yang mengidap nomophobia yang bisa meresahkan masyarakat. Menjadi kasar dan merusak barang atau properti bisa jadi sesuatu yang benar-benar terjadi dan tentunya sangat meresahkan bagi orang-orang di sekitar, betul tidak?
Solusi mengatasi nomophobia
Kalau kita membahas cara mengatasi nomophobia, maka saya akan memulai dengan mengatakan,
Lebih baik mencegah daripada mengobati.Ya, cara paling ampuh untuk mengatasi fobia ini adalah dengan cara mencegahnya sebelum terlanjur terjangkit.
Beberapa usaha yang bisa kita usahakan adalah dengan menciptakan banyak kegiatan outdoor yang tidak memerlukan teknologi sama sekali. Saya sendiri sering ikut kegiatan olahraga seperti futsal, bulu tangkis, ataupun sekedar hiking dan camping. Kegiatan seperti itu bisa memaksa saya untuk menjauh dari handphone untuk sesaat.
Beberapa solusi lain yang mungkin bisa kita coba adalah dengan memberi pengenalan (bahasa kerennya sosialisasi) tentang nomophobia ini kepada masyarakat. Mencerdaskan masyarakat tentang bahayanya nomophobia agar para orang tua, para kakak, para sanak saudara paham dan bisa melindungi orang-orang yang mereka cintai.
Penutup
Jika kita punya seseorang yang mungkin sudah mempunyai ciri-ciri mengidap nomophobia ini, yuk kita bantu mereka meredakannya sebelum terlanjur parah. Nomophobia ini adalah salah satu masalah untuk bersama. Saya tidak tahu bagaimana kalian memandang kelainan ini, tapi buat saya, ini cukup penting!Itulah semua yang bisa saya sampaikan tentang nomophobia ini. Semoga informasi ini bermanfaat. Jujur saya kurang mendalami perihal nomophobia ini. Jika kawan ada yang punya tambahan informasi, saya terima masukannya di kolom komentar di bawah. Terima kasih dan sampai jumpa di artikel saya lainnya.
Post a Comment
Post a Comment