Istidraj: Siksa Allah Berbungkus Nikmat Dunia

Istidraj: Siksa Allah Berbungkus Nikmat Dunia - Assalammualaykum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dalam suatu diskusi saya dijelaskan tentang satu perkara yaitu istidraj. Pada saat topik ini diangkat, jujur, saya takut, saya khawatir. Bagaimana denganmu kawan? Pernah dengar tentang istilah ini? Kalau belum, yuk kita belajar bareng tentang perkara yang sangat berbahaya bagi kita semua.

Catatan: Kalau kalian berpikir bahwa artikel ini hanya untuk Muslim, tolong baca dulu. Karena menurut saya, istidraj itu berlaku untuk seluruh umat manusia, tanpa pandang agama.

Apa itu istidraj?

Secara bahasa, istidraj berarti penundaan hukuman. Secara sederhana, pengertian istidraj adalah kenikmatan dunia yang Allah Subhanahu wata’ala berikan kepada seorang hamba yang sudah jauh dari-Nya. Kenikmatan seperti apa? Banyak, nikmat sehat, nikmat rezeki yang berlimpah, nikmat keluarga yang harmonis, dan masih banyak yang lainnya.

Dalam bahasa saya sendiri, saya menginterpretasikan istidraj sebagai cara Allah untuk menghukum hamba-Nya yang sudah terlampau keterlaluan dalam menyalahi aturan-Nya. Jadi bisa saya bilang, istidraj merupakan sebuah ‘hadiah’ yang sekaligus ‘bencana’ bagi seorang manusia. Hadiah karena kita dapat hidup bahagia di dunia, dan bencana karena itu semua akan dimintai pertanggungjawaban dan berakhir petaka di akhirat.

Adakah dalil tentang istidraj?

Pertanyaan lain yang sempat terlintas di kepala saya adalah apakah istidraj ini benar adanya ataukah hanya ‘tipu daya’ motivator untuk menginspirasi pendengarnya? Ternyata, istidraj ini banyak sekali terdapat di dalam Al-Quran maupun Al-Hadist. Berikut adalah beberapa ayat yang membahas tentang istidraj ini:
  • Q.S. Ali-Imran: 178
  • Q.S. Al-Mu’minun: 55-56
  • Q.S. Al-Qalam: 44
  • Q.S. Az-Zumar: 49
  • Q.S. Al-An’am: 44
Adapun Hadist yang membahas mengenai istidraj ini salah satunya adalah:
Bila kamu melihat Allah memberi pada hamba dari (perkara) dunia yang diinginkannya, padahal dia terus berada dalam kemaksiatan kepada-Nya, maka (ketahuilah) bahwa hal itu adalah istidraj (jebakan berupa nikmat yang disegerakan) dari Allah.” (HR. Ahmad 4: 145. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan dilihat dari jalur lain).

Ciri-ciri orang yang istidraj?

Secara garis besar ciri seorang sedang berada dalam kondisi istidraj adalah:
  • Tidak pernah sholat, tapi badan selalu sehat.
  • Tak pernah sedekah, tapi rezeki (uang) melimpah.
  • Tak pernah baca Al-Quran, tapi sanak keluarga mapan.
  • Tak pernah berdoa, tapi hati tak pernah sedih maupun kecewa.
  • Jarang bersilaturahmi, tapi selalu orang hormati.
Sederhananya, kita jarang ibadah, tapi semua sepertinya serba mudah. Saya sendiri tidak tahu cara menilai apakah seorang itu sedang dalam kondisi istidraj atau tidak. Hanya diri sendiri dan Allah sajalah yang tahu tentang itu. Jadi ajakan saya adalah mari kita ‘berkaca’ diri. Apakah kita sedang berada di kondisi seperti yang saya sebutkan atau tidak? Agar kita bisa terhindar dari bahaya istidraj yang menurut saya sangat mengerikan.

Bahaya tentang istidraj?

Yang bisa saya katakan tentang bahaya istidraj adalah azab dari Allah yang pasti sangat pedih, sangat menyeramkan, dan sangat menyakitkan. Saya mengutip apa yang dikatakan Ustadz Hanan Attaki, “Bayangkan betapa menyeramkan dan menyakitkannya siksa neraka sebisa kalian, lalu percaya aja siksa neraka (azab Allah) itu lebih dari apa yang kalian bayangkan.” Orang yang meninggal dunia dalam keadaan istidraj, maka siksa Allah sudah menanti di akhirat. Naudzubillahimindzalik.

Cara terhindar dari istidraj?

Cara yang bisa dilakukan agar dapat terhindar dari istidraj adalah dengan memperbanyak istighfar (Astagfirullahaladzim) serta syukur atas apa yang kita dapatkan dan kita miliki. Jangan terlalu mengejar (dunia). Belajar qona’ah atau merasa cukup atas apa yang kita miliki. Kalau kita menjadi ‘budak dunia’ (money oriented), tak mustahil kita akan masuk ke dalam istidraj ini. Kita juga harus lebih dan terus mendekatkan diri kepada Allah serta terus mengharapkan perlindungan dan ampunan-Nya.

Kesimpulan

Kesimpulan dari tulisan saya kali ini adalah istidraj merupakan sesuatu yang sangat mengerikan dan berbahaya jadi kita harus sebisa mungkin terhindar dan menghindarinya. Istidraj itu bisa saya analogikan seperti ‘budak dunia’, yaitu orang-orang yang selalu mengejar materi/dunia.

Semoga tulisan ini dapat menjadi reminder, khususnya buat saya sendiri. Adapun kurangnya tulisan ini mohon dimaafkan. Semoga kita semua bisa istiqomah dan selalu bahagia dalam menjalani hidup. Komentar, kritik dan sarannya saya tunggu. Sampai jumpa di tulisan saya lainnya.

Referensi:
  • https://www.dakwatuna.com/2015/11/02/76502/mengenal-maksud-dan-pengertian-istidraj/
  • https://rumaysho.com/10828-istidraj-jebakan-berupa-limpahan-rezeki-karena-bermaksiat.html
  • http://mukzizatislam.blogspot.co.id/2012/10/istidraj-dan-5-tahap-kehidupan.html
Nisfa Nurfadilah Rachmaniar
Halo, saya Nisfa. Saya adalah pengelola dari Ninura, sebuah online shop yang sekaligus media informasi dan hiburan melalui beberapa anak situsnya. Salam kenal, dan semoga betah di Ninura.

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter